Pages

Jumat, 02 Desember 2011

Story of my experience

Menghargai orang lain kadang kala sulit bag sebagian besar orang, tidak terkecuali  bagi saya sendiri. Menghargai orang lain adalah bentuk awal dari penghargaan terhadap diri sendiri. Karena tanpa bisa menghargai orang lain, entah hasil karyanya, ilmunya , ide ide penemuanya, sikap atau keteladannanya dan yang lain lain tentu akan sulit orang lain akan menghormati dan menghargai kita.
Pada saat ini kita sering lupa untuk menghargai orang sesama kita, terkadang kita selalu ingin di hargai orang lain tanpa ingin menghargai orang lain. Dalam islam, sikap menghargai orang lain merupakan identitas seorang muslim. Seseorang yang mengakui dirinya muslim ,wajib menghargai orang lain. Rasallulah SAW bersabda “ Tudak termasuk golongan umatku orang yang tidak menghormati mereka yang lebuh tua dan tidak mengasihi mereka yang lebih muda darinya, serta tidak mengetahui hak hak orang berilmu.(HR.Ahmad)
Berbicara, berbicara itu merupakan suatu hal yang positif. Sebagian besar orang dapat mengetahui tingkat intelektual seseorang ataupun kepribadian seseorang dari cara dia berbicara ataupun mengungkapkan pendapat yang dimilikinya. Seperti halnya ketika mendengar pembicaaraan dari orang yang tingkat pendidikannya masih rendah dengan orang yang tingkat pendidikanya jauh lebih baik, disitu kita dapat mengetahui tingkat perbandingan dari kosakata yang di gunakan atau kalimat kalimat yang di gunakanmereka selama melakukan komunikasi. Orang yang tingkat pendidikanya jauh lebih baik, mereka lebih pandai dalam menggunakan kata kata dan cendrung lebih bisa menggunakan kalimat yang lebih sopan dan lebih menghargai orang lain.
Kembali kepada topik pembicaraan. Seperti yang di ungkapkan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa berbicara itu merupakan hal yang baik. Akan tetapi ada faktor penting dalam berbicara atau melakukan komunikasi. Faktor tersebut adalah “ Tempat “ kenapa tempat  merupakan faktor yang penting di dalam kita berbicara atau melakukan komunikasi dengan orang lain?karena menurut saya sendiri, jika kita berbicara atau berkomunikasi dengan orang laindi tempat yang tidak seharusnya, maka bisa jadi kita mengganggu privasi orang lain. mungkin tidak hanya privasi dari satu orang , bahkan kita dapat mengganggu ketenangan di lingkungan tersebut. Contohnya seperti ketika orang tersebut berada di dalam pperpustakaan, sebuah pembicaraan yang terlalu keras dapat mengganggu kosentrasi orang orang yang berada di dalam perpustakaan yang saat itu sedang memebaca ataupun belajar di dalanm perpustakaan. Contoh lainya adalah ketika suatu perusahaan sedang mengadakan rapat yang penting. Jika salah satu peserta rapat yang ada di dalam ruangan rapat lebih asik berbicara dengan teman sekantor yang berada di sebelahnya, maka hal itu akan sangat mengganggu situasi di dalam rapat tersebut sehinhgga suasana rapat yang seharusnya nyaman dan tenang terganggu oleh adanya beberapa orang yang tidak bisa menempatkan diri di dalam situasi yang seharusnya. Jika kita mengambil contoh di dalam dunia pendidikann sering terjadi hal yang sama seperti contih di atas. Ketika seorang pengajar sedang memberikan sebuah materi atau hal penting yang akan di sampaikan dan pada waktu yang sama ada beberapa murid yang tidak memperhatikan dan focus terhadap pelajaran kadang juga ikut tertarik untuk mengobrol, sehingga yang tadinya hanya ada beberapa murid yang mengobrol, lama lama menjadi hampir separo dari kelas itupun  ikut mengobrol dengan temanya sendiri. Apakah anda pernah membayangkan , jika anda berada di situasi dan kondisi seperti contoh di atas? Apakah anda akan merasa sakit hati karena mired di dalam kelas itu tidak memperhatikan anda ketika anda sedang menyampaikan materi ataupun memberikan mereka arahan arahan yang baik? Pasti sangatlah tidak menyenangkan jika anda di hadapkan pada situasi dan kondisi seperti itu. Contoh di atas itu mengingatkan saya kepada pengalaman pribadi saya. Saya adalah mahasiswi tingkat atas pada salah satu perguruan tinggi  Universitas di daerah Yogyakarta. Sya menempuh salah satu bidang perkuliahan yang di tawarkan oleh universitas tersebut khususnya pendidikan Starta 1 bahasa inggris. Pada tingkat S1 kami mahasiswi di universitas tersebut di wajibkan untuk menjalani pelatihan pengajaran di sekolah negeri atau swasta yang ada di daerah ypgyakarta,l Karena bahasa inggris sudah di kenalkan semenjak para siswa mengenyam pendidikan di bangku sekolah dasar akan tetapi bahasa inggris lebih di fokuskan atau lebih di tekankan saat siswa duduk di bangku SMP atau SMA. Karena seperti yang kita ketahui saat ini, sebagai masyarakat modern dan masyarakat yang masyarakat yang sudah menggunakan teknologi tinggi, kita di tuntut untuk sedikit banyak  belajar bahasa Inggris. Sebagai warga Negara indonesiakita harus menjunjung tinggi bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Akan tetapi persaingan ekonomi dan Teknologi antar bangsa bangsa sangatlah bersaing ketat dengan bangsa bangsa asing. Fakta yang ada saat ini, bahasa Inggris emnjadi bahasa yang di gunakan dalam dunia internasional. Sehingga bahasa Inggris perlu di kenalkan oleh siswa sejak dini, oleh karena itu Universitas kami mempunyaisuatu program yang baik dimana universitas kami mengirimkan para peserta didiknya untuk membagi ilmu yang telah kami dapatkan di universitas kepada masyarakat di lingkungan sekitar. Universitas mempunyai dua program styudi yaitu KKN dan PPL. KKN singkatan dari kuliah kerja nyata dimana kami di ajarkan untuk bisa bersosialisasi denan masyarakat yang khususnya warga desa selain untuk membagi ilmu. Namun kali ini saya tidak akan terlalu banyak membahas tentang kuliah kerja nyata atau KKN karena saya sendiri baru akan menempuh KKN di semester depan. Kali ini saya ingin menciptakan pengalaman saya ketika saya mengukuti program PPL yang di adakan oleh kampus atau[un Universitas. PPL singkatan dari Program pengalaman lapangan yang pelaksanaanya di sekolah sekolah. Saya emndapat jatah di SMP Muhammadiyah 03 Yogyakarta. Pelaksanaan PPL itu sendiri berlangsung selama kurang lebih 3 bulan. Waktu yang sangat singkat bagi saya untuk mendapatkan sebuah pengalaman yang sangat berhargadi hidup saya karena kita tidak hanya berinteraksi dengan gurutetapi juga berhadapan langsung dari murid-murid yang memiliki karakter yang berbeda beda.kebetulan saya harus memberikan materi kepada siswa kelas 7. Menangani siswa kelas 7 bukanklah suatu hal yang mudah, karena mereka masih dalam fase peralihan dari anak anak sekolah dasar. Di awal saya masuk kelas. Saya tidak begitu banyak menemukan kesulitan di dalam menyampaikan materi. Siswa tampak antusisas dan sangat tenang ketika saya sedang mengajar. Yang perlu di ketahui disini , saya  masih di bombing dan di temani oleh seorang guru mata pelajaran bahasa inggris  yang  mengajar di sekolah tersebut, kami menyebutnya sebagai guru pamong. Guru yang nantinya akan mengamati cara kami mengajar dan memberikan penilaian. Jadi selama beberapa hari mengajar guru pamong selalu berada di dalam kelas untuk menilai cara saya mengajar dan mengamati murid murid. Sehingga kondisi kelas sangatlah komdusif ,namun saat pertengahan masa PPL guru pamong sudah mulai mempercayakan kelas untuk saya tangani. Disinilah masa masa yang sangat sulit bagi saya seorang pemula yang baru mulai untuk belajar mengajar. Tiba tiba siswa menjadi sangat susah untuk di ajak bekerjasama untuk menciptakan susasana yang kondusif. Banyak siswa yang sagat aktif tetapi aktif disini yaitu mereka aktif berbicara, suasana kelas pada waktu itu sangatlah gaduh. Sebagai pemula yang di hadapkan dengan kondisi yang sangat sulit menurut saya, saya benar benar ingin menangis, sedih rasanya ketika saya berbicara tetapi mereka tidak memperhatikan apa yang saya ucapkan. Sya merasa sebagai orang yang tidak di hargai. Dari hal itu saya benar benar menyadari bahwa menjadi seorang guru/dosen,ataupun tenaga pengajar . Setelah masa PPL saya di SMP Muhammadiyah 03 selasai saya kembali menjalamni hari hari saya di kampus seperti biasa. Namun beberapa hari yang lalu ketika saya mengikuti perkuliahan bahasa Indonesia, saya melakukan kesalahan yang seharusnya mengerti bagaimana cara menghormati dan menghargai orang lain. Disini kesalahan yang saya lakukan adalah saya kurang bisa menghormati orang lain. Dalam arti saya kurang bisa menghargai orang yang berada di depan saya yaitu dosen saya.Ketika dosen mengajar saat itu saya lebih asik mengobrol dengan teman sebelah saya. Krena terlalu asik megobrol dengan teman sebelah saya sampai sampai saya tidak memperhatikan apa apa saja yang di sampaikan oleh dosen dari awal sampai perkuliahan hingga akhir perkuliahan. Sesaat saya benar benar melupakan pengalaman yang telah saya dapatkan ketika mengajar. Hingga dosen mata kuliah tersebut memberikan sedikit pelajaran dengan cara memberikan tugas untuk menulis sebuah artikel atau cerita yang di khususkan kepada anak anak yang pada saat itu mengobrol di kelas. Pada awalnya jujur saya merasa kalau ini seperti sebuah siksaaan. Saya membayangkan harus berapa kata yang saya tulis dan saya rangkai untuk memenuhi dua buah lembar kertas folio. Akhirnya saya mencoba untuk menuliskan cerita ini.
Ketika saya menuliskan cerita ini, saya benar benar menyadari akan kesalahan yang telah saya lakukan dengan mempertimbangkan semua pengalaman pengalaman yang  telah saya alami. Saya benar benar menyesali perbuatan saya karna saya tidak bisa menghargai orang lain yang sehrusnya saya hargai.
Saya pernah mendengar ucapan dari teman terdekat saya, dia berkata bahwa “ Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawanya” lalu dia menjelaskan lebih detail arti dari ucapanya itu. Yang di maksud [ahlawan disini adalah bukan hanya pejuang yang gagah berani yang telah mengorbannkan nyawanya di dalam peperangan,akan tetapi seorang pahlawan yang di kenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka adalah Guru, dosen ataupun pengajar kita. Dan teman saya juga berkata bahwa kunci sebuah kesuksesan itu sendiri terkadang bukan hanya dari dalam diri kita ataupun usaha kita yang kurang keras. Akan tetapi kunci kesuksesan itupun juga di pengaruhinoleh hal hal yang tidak pernah kita pikirkan seperti hal hal yang sudah pernah kita lakukan di masa lalu dan saat ini ke[ada orang lain. Dalam hal ini orang orang terdekat kita dan guru guru kita. Sehingga saya benar benar menyesali apa yang sudah saya lakukan karena saya ingin menjadi orang yang berhasil. Berhasil dalam menyelesaikan kuliah, berhasil membahagiakan orang tua yang selama ini benar benar bersusah payah untuk menjadikan saya menjadi orang yang lebih baik. Berhasil membanggakan orang orang yang telah ikhlas memberikan ilmunya, sehingga kelak suatu saat saya bisa menjadi orang yang berguna bagi orang lain, lingkungan sekitar, bangsa dan Negara. Saya tidak pernah menyesali semua kejadian yang telah berlalu baik itu kejadian baik dan kejadian yang buruk. Dari kejadian yang baik , saya dapat mengambil khikmatnya agar saya bisa lebih bersyukur kepada Allah SWT atas berkahnya yang telah di berikan kepada saya. Begitu juga dengan kejadian yang burukpun bisa saya ambil khikmatnya agar saya bisa menjadi orang yang lebih berhati hati sehingga tidak melakukan kesalahan yang sama di lain hari . Thanks to GOD , thank to ALL

Jumat, 02 Desember 2011

Story of my experience

Menghargai orang lain kadang kala sulit bag sebagian besar orang, tidak terkecuali  bagi saya sendiri. Menghargai orang lain adalah bentuk awal dari penghargaan terhadap diri sendiri. Karena tanpa bisa menghargai orang lain, entah hasil karyanya, ilmunya , ide ide penemuanya, sikap atau keteladannanya dan yang lain lain tentu akan sulit orang lain akan menghormati dan menghargai kita.
Pada saat ini kita sering lupa untuk menghargai orang sesama kita, terkadang kita selalu ingin di hargai orang lain tanpa ingin menghargai orang lain. Dalam islam, sikap menghargai orang lain merupakan identitas seorang muslim. Seseorang yang mengakui dirinya muslim ,wajib menghargai orang lain. Rasallulah SAW bersabda “ Tudak termasuk golongan umatku orang yang tidak menghormati mereka yang lebuh tua dan tidak mengasihi mereka yang lebih muda darinya, serta tidak mengetahui hak hak orang berilmu.(HR.Ahmad)
Berbicara, berbicara itu merupakan suatu hal yang positif. Sebagian besar orang dapat mengetahui tingkat intelektual seseorang ataupun kepribadian seseorang dari cara dia berbicara ataupun mengungkapkan pendapat yang dimilikinya. Seperti halnya ketika mendengar pembicaaraan dari orang yang tingkat pendidikannya masih rendah dengan orang yang tingkat pendidikanya jauh lebih baik, disitu kita dapat mengetahui tingkat perbandingan dari kosakata yang di gunakan atau kalimat kalimat yang di gunakanmereka selama melakukan komunikasi. Orang yang tingkat pendidikanya jauh lebih baik, mereka lebih pandai dalam menggunakan kata kata dan cendrung lebih bisa menggunakan kalimat yang lebih sopan dan lebih menghargai orang lain.
Kembali kepada topik pembicaraan. Seperti yang di ungkapkan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa berbicara itu merupakan hal yang baik. Akan tetapi ada faktor penting dalam berbicara atau melakukan komunikasi. Faktor tersebut adalah “ Tempat “ kenapa tempat  merupakan faktor yang penting di dalam kita berbicara atau melakukan komunikasi dengan orang lain?karena menurut saya sendiri, jika kita berbicara atau berkomunikasi dengan orang laindi tempat yang tidak seharusnya, maka bisa jadi kita mengganggu privasi orang lain. mungkin tidak hanya privasi dari satu orang , bahkan kita dapat mengganggu ketenangan di lingkungan tersebut. Contohnya seperti ketika orang tersebut berada di dalam pperpustakaan, sebuah pembicaraan yang terlalu keras dapat mengganggu kosentrasi orang orang yang berada di dalam perpustakaan yang saat itu sedang memebaca ataupun belajar di dalanm perpustakaan. Contoh lainya adalah ketika suatu perusahaan sedang mengadakan rapat yang penting. Jika salah satu peserta rapat yang ada di dalam ruangan rapat lebih asik berbicara dengan teman sekantor yang berada di sebelahnya, maka hal itu akan sangat mengganggu situasi di dalam rapat tersebut sehinhgga suasana rapat yang seharusnya nyaman dan tenang terganggu oleh adanya beberapa orang yang tidak bisa menempatkan diri di dalam situasi yang seharusnya. Jika kita mengambil contoh di dalam dunia pendidikann sering terjadi hal yang sama seperti contih di atas. Ketika seorang pengajar sedang memberikan sebuah materi atau hal penting yang akan di sampaikan dan pada waktu yang sama ada beberapa murid yang tidak memperhatikan dan focus terhadap pelajaran kadang juga ikut tertarik untuk mengobrol, sehingga yang tadinya hanya ada beberapa murid yang mengobrol, lama lama menjadi hampir separo dari kelas itupun  ikut mengobrol dengan temanya sendiri. Apakah anda pernah membayangkan , jika anda berada di situasi dan kondisi seperti contoh di atas? Apakah anda akan merasa sakit hati karena mired di dalam kelas itu tidak memperhatikan anda ketika anda sedang menyampaikan materi ataupun memberikan mereka arahan arahan yang baik? Pasti sangatlah tidak menyenangkan jika anda di hadapkan pada situasi dan kondisi seperti itu. Contoh di atas itu mengingatkan saya kepada pengalaman pribadi saya. Saya adalah mahasiswi tingkat atas pada salah satu perguruan tinggi  Universitas di daerah Yogyakarta. Sya menempuh salah satu bidang perkuliahan yang di tawarkan oleh universitas tersebut khususnya pendidikan Starta 1 bahasa inggris. Pada tingkat S1 kami mahasiswi di universitas tersebut di wajibkan untuk menjalani pelatihan pengajaran di sekolah negeri atau swasta yang ada di daerah ypgyakarta,l Karena bahasa inggris sudah di kenalkan semenjak para siswa mengenyam pendidikan di bangku sekolah dasar akan tetapi bahasa inggris lebih di fokuskan atau lebih di tekankan saat siswa duduk di bangku SMP atau SMA. Karena seperti yang kita ketahui saat ini, sebagai masyarakat modern dan masyarakat yang masyarakat yang sudah menggunakan teknologi tinggi, kita di tuntut untuk sedikit banyak  belajar bahasa Inggris. Sebagai warga Negara indonesiakita harus menjunjung tinggi bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Akan tetapi persaingan ekonomi dan Teknologi antar bangsa bangsa sangatlah bersaing ketat dengan bangsa bangsa asing. Fakta yang ada saat ini, bahasa Inggris emnjadi bahasa yang di gunakan dalam dunia internasional. Sehingga bahasa Inggris perlu di kenalkan oleh siswa sejak dini, oleh karena itu Universitas kami mempunyaisuatu program yang baik dimana universitas kami mengirimkan para peserta didiknya untuk membagi ilmu yang telah kami dapatkan di universitas kepada masyarakat di lingkungan sekitar. Universitas mempunyai dua program styudi yaitu KKN dan PPL. KKN singkatan dari kuliah kerja nyata dimana kami di ajarkan untuk bisa bersosialisasi denan masyarakat yang khususnya warga desa selain untuk membagi ilmu. Namun kali ini saya tidak akan terlalu banyak membahas tentang kuliah kerja nyata atau KKN karena saya sendiri baru akan menempuh KKN di semester depan. Kali ini saya ingin menciptakan pengalaman saya ketika saya mengukuti program PPL yang di adakan oleh kampus atau[un Universitas. PPL singkatan dari Program pengalaman lapangan yang pelaksanaanya di sekolah sekolah. Saya emndapat jatah di SMP Muhammadiyah 03 Yogyakarta. Pelaksanaan PPL itu sendiri berlangsung selama kurang lebih 3 bulan. Waktu yang sangat singkat bagi saya untuk mendapatkan sebuah pengalaman yang sangat berhargadi hidup saya karena kita tidak hanya berinteraksi dengan gurutetapi juga berhadapan langsung dari murid-murid yang memiliki karakter yang berbeda beda.kebetulan saya harus memberikan materi kepada siswa kelas 7. Menangani siswa kelas 7 bukanklah suatu hal yang mudah, karena mereka masih dalam fase peralihan dari anak anak sekolah dasar. Di awal saya masuk kelas. Saya tidak begitu banyak menemukan kesulitan di dalam menyampaikan materi. Siswa tampak antusisas dan sangat tenang ketika saya sedang mengajar. Yang perlu di ketahui disini , saya  masih di bombing dan di temani oleh seorang guru mata pelajaran bahasa inggris  yang  mengajar di sekolah tersebut, kami menyebutnya sebagai guru pamong. Guru yang nantinya akan mengamati cara kami mengajar dan memberikan penilaian. Jadi selama beberapa hari mengajar guru pamong selalu berada di dalam kelas untuk menilai cara saya mengajar dan mengamati murid murid. Sehingga kondisi kelas sangatlah komdusif ,namun saat pertengahan masa PPL guru pamong sudah mulai mempercayakan kelas untuk saya tangani. Disinilah masa masa yang sangat sulit bagi saya seorang pemula yang baru mulai untuk belajar mengajar. Tiba tiba siswa menjadi sangat susah untuk di ajak bekerjasama untuk menciptakan susasana yang kondusif. Banyak siswa yang sagat aktif tetapi aktif disini yaitu mereka aktif berbicara, suasana kelas pada waktu itu sangatlah gaduh. Sebagai pemula yang di hadapkan dengan kondisi yang sangat sulit menurut saya, saya benar benar ingin menangis, sedih rasanya ketika saya berbicara tetapi mereka tidak memperhatikan apa yang saya ucapkan. Sya merasa sebagai orang yang tidak di hargai. Dari hal itu saya benar benar menyadari bahwa menjadi seorang guru/dosen,ataupun tenaga pengajar . Setelah masa PPL saya di SMP Muhammadiyah 03 selasai saya kembali menjalamni hari hari saya di kampus seperti biasa. Namun beberapa hari yang lalu ketika saya mengikuti perkuliahan bahasa Indonesia, saya melakukan kesalahan yang seharusnya mengerti bagaimana cara menghormati dan menghargai orang lain. Disini kesalahan yang saya lakukan adalah saya kurang bisa menghormati orang lain. Dalam arti saya kurang bisa menghargai orang yang berada di depan saya yaitu dosen saya.Ketika dosen mengajar saat itu saya lebih asik mengobrol dengan teman sebelah saya. Krena terlalu asik megobrol dengan teman sebelah saya sampai sampai saya tidak memperhatikan apa apa saja yang di sampaikan oleh dosen dari awal sampai perkuliahan hingga akhir perkuliahan. Sesaat saya benar benar melupakan pengalaman yang telah saya dapatkan ketika mengajar. Hingga dosen mata kuliah tersebut memberikan sedikit pelajaran dengan cara memberikan tugas untuk menulis sebuah artikel atau cerita yang di khususkan kepada anak anak yang pada saat itu mengobrol di kelas. Pada awalnya jujur saya merasa kalau ini seperti sebuah siksaaan. Saya membayangkan harus berapa kata yang saya tulis dan saya rangkai untuk memenuhi dua buah lembar kertas folio. Akhirnya saya mencoba untuk menuliskan cerita ini.
Ketika saya menuliskan cerita ini, saya benar benar menyadari akan kesalahan yang telah saya lakukan dengan mempertimbangkan semua pengalaman pengalaman yang  telah saya alami. Saya benar benar menyesali perbuatan saya karna saya tidak bisa menghargai orang lain yang sehrusnya saya hargai.
Saya pernah mendengar ucapan dari teman terdekat saya, dia berkata bahwa “ Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawanya” lalu dia menjelaskan lebih detail arti dari ucapanya itu. Yang di maksud [ahlawan disini adalah bukan hanya pejuang yang gagah berani yang telah mengorbannkan nyawanya di dalam peperangan,akan tetapi seorang pahlawan yang di kenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka adalah Guru, dosen ataupun pengajar kita. Dan teman saya juga berkata bahwa kunci sebuah kesuksesan itu sendiri terkadang bukan hanya dari dalam diri kita ataupun usaha kita yang kurang keras. Akan tetapi kunci kesuksesan itupun juga di pengaruhinoleh hal hal yang tidak pernah kita pikirkan seperti hal hal yang sudah pernah kita lakukan di masa lalu dan saat ini ke[ada orang lain. Dalam hal ini orang orang terdekat kita dan guru guru kita. Sehingga saya benar benar menyesali apa yang sudah saya lakukan karena saya ingin menjadi orang yang berhasil. Berhasil dalam menyelesaikan kuliah, berhasil membahagiakan orang tua yang selama ini benar benar bersusah payah untuk menjadikan saya menjadi orang yang lebih baik. Berhasil membanggakan orang orang yang telah ikhlas memberikan ilmunya, sehingga kelak suatu saat saya bisa menjadi orang yang berguna bagi orang lain, lingkungan sekitar, bangsa dan Negara. Saya tidak pernah menyesali semua kejadian yang telah berlalu baik itu kejadian baik dan kejadian yang buruk. Dari kejadian yang baik , saya dapat mengambil khikmatnya agar saya bisa lebih bersyukur kepada Allah SWT atas berkahnya yang telah di berikan kepada saya. Begitu juga dengan kejadian yang burukpun bisa saya ambil khikmatnya agar saya bisa menjadi orang yang lebih berhati hati sehingga tidak melakukan kesalahan yang sama di lain hari . Thanks to GOD , thank to ALL
 

Ceritaa Punya Restuu Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal